KOMENTAR SAYA TERHADAP PIDATO BAPAK
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BAPAK NADIEM ANWAR MAKARIEM UNTUK
MEMPERINGATI HARI GURU NASIONAL.
Sebelum saya berkomentar mengenai
pidato bapak menteri pendidikan kita yaitu bapak Nadiem, ada baiknya saya memperkenalkan
diri terlebih dahulu, saya Enda Suranta Damanik mahasiswi Pendidikan Kimia
Semester VII Universitas Jambi. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
yaitu Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) dimana yang saya laksanakan di SMAN 1 Kota Jambi
kurang lebih 2 bulan. Sebagai mahasiswa FKIP yang sudah semester VII maka PLP
ini adalah suatu mata kuliah wajib yang harus dikontrak mahasiswa semester
akhir karena merupakan syarat untuk penyusunan Tugas Akhir dan semoga
pelaksanaan PLP ini menjadi bekal untuk para calon Guru. Dengan Dosen
pembimbing Bapak Dr. Drs Syamsurizal, M.Si dan Guru Pamong Ibu Drs. Sri
Wahyuningsih.
Baiklah saya akan memberi pendapat
mengenai pidato bapak Nadiem yang cukup menarik perh
·
Ajaklah
kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
·
Berikan
kesempatan kepada murid untuk mengajar dikelas.
·
Cetuskan
proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
·
Temukan
suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
·
Tawarkan
bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.
Baiklah untuk
menanggapi beberapa perubahan kecil tersebut maka saya akan mencoba
berkomentar.
Ø Untuk point pertama
Ajaklah kelas berdiskusi , bukan hanya
mendengar.
Point
ini merupkan hal yang wajib dilakukan oleh para Guru, dimana guru harus
mengajak siswa untuk berdiskusi, dengan berdiskusi para siswa akan meningkatkan
partisipasi, minat, motivasi, dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
Dengan berdiskusi juga siswa akan lebih bersemangat dalam belajar karena
diskusi bersifat kerja tim atau kelompok. Untuk mencapai hal tersebut maka ada
beberapa hal yang harus dilakukan oleh Guru yaitu:
1. Antar
guru dan siswa saling kenal.
Ini
merupakan hal sederhana namun sangat penting dalam proses berlangsungnya
diskusi. Guru harus mengenal siswanya begitupun sebaliknya siswa harus mengenal
gurunya, dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru dengan siswa
yaitu komunikasi antara dua belah pihak. Seorang siswa yang sering dipanggil
oleh gurunya akan merasa senang hal inilah yang mendorong siswa untuk mau
belajar. Jika hubungan antara siswa dengan Guru sudah baik maka proses
pembelajaran akan berlangsung baik. Guru juga akan lebih mudah dalam meminta
pendapat siswa.
Pada
saat PLP di SMAN 1 Kota Jambi saya juga menerapkan ini ketika saya diberi
kesempatan untuk mengajar di kelas X MIPA 4. Awalnya saya sedikit kesulitan
dalam mengingat nama siswa kelas ini karena jumlahnya yang cukup banyak ditambah
lagi saya yang kadang2 disuruh masuk kelas lain. Namun seiring berjalannya
waktu saya semakin mengingat nama2 siswa tersebut. Dengan hal ini saya lebih
mudah untuk meminta pendapat siswa. Dan juga siswa dalam bertanya akan lebih
luwes jika sudah mengenal Gurunya dengan baik.
2. Siswa
membentuk kelompok.
Diskusi
ini bersifat kerja sama maka sebaiknya siswa dibentuk dalam kelompok2 kecil
sehingga mereka lebih semangat untuk mengutarakan pendapat masing-masing dalam
kelompok. Supaya diskusi berjalan lancar maka perlu diterapkan pembelajaran
koperatif, siswa akan melatih kemampuan berkomunikasi dan lebih berani
berpendapat didepan teman2nya.
Menurut
pengalaman saya mengajar dikelas X MIPA 4 saya melihat keaktifan siswa masih
kurang dalam memberikan pendapat. Oleh karena itu saya menggunakan model
Koperatif tipe Predict, Observe, and Explain (POE) dimana model ini mampu
meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dan penguasaan konsep siswa.
Model pembelajaran Predict-Observe-Explore
(POE) merupakan suatu model yang efisisen untuk menciptakan diskusi para siswa
mengenai konsep ilmu pengetahuan. Model pembelajaran ini melibatkan siswa dalam
meramalkan suatu fenomena, melakukan observasi melalui demonstrasi , dan
akhirnya menjelaskan hasil demonstrasi dan ramalan mereka sebelumnya. Tahapan
pembelajaran POE terdiri atas tiga bagian, pertama predict, kemudian observe,
dan yang terakhir explain ( Ertikanto,2016).
Pelaksanaan
diskusi ini siswa lebih memahami apa ya ng disampaikan oleh temannya, hal ini
terbukti dari semangat siswa yang memberi pendapat mengenai pertanyaan yang ada
dibuku yaitu soal latihan.
Berikut
beberapa dokumentasi saat pembelajaran berlangsung
Ø Point kedua
Berikan
kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas
Dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajar dikelas, siswa yang diajarkan
akan lebih paham apabila dijelaskan dengan temannya sendiri. Ini termasuk
kedalam pendekatan pembelajaran tutor sebaya.Tutor teman sebaya dapat
memberikan hasil yang cukup baik. Dalam satu kelas selisih usia antara siswa
satu dengan siswa yang lain tentu relative kecil atau hampir sama. Bantuan
teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan. Bahasa teman sebaya tidak ada
rasa enggan, rendah diri, dan malu, sehingga diharapkan siswa yang kurang paham
tidak segan-segan untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.
Hal
ini sudah Saya terapkan saat dikelas, dimana siswa maju kedepan untuk
menjelaskan kembali materi yang sampaikan, hasilnya siswa tersebut lebih
terampil dalam berkomunikasi, dan siswa lainnya lebih paham dengan penjelasan
temannya.
Dokumentasi siswa mengajar dikelas
Ø Point ketiga
Cetuskan proyek
bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
Banyak
sekali manfaat yang dirasakan dengan adanya proyek bakti sosial di sekolah,
yaitu : Menambah wawasan dan pengetahuan sosial, Membantu pembentukan sikap dan
kepribadian siswa, Menumbuhkan rasa moralitas yang tinggi, Mengembangkan
kepribadian,rasa saling peduli antar sesama dan membentuk jiwa kepemimpinan.
Di
SMA N 1 Kota Jambi, Mahasiswa PLP mengadakan lomba kebersihan dan kelengkapan
kelas. Lomba ini dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut dengan tim penilai
berjumlah 5 orang perhari dari masing-masing program studi. Seluruh mahasiswa
PLP bekerja sama dengan beberapa guru di SMA N 1 Kota Jambi untuk melaksanakan
kegiatan lomba tersebut. Kelas yang mendapat juara diberi piagam penghargaan
sebagai kelas terbersih, terapi, terlengkap dan diberi hadiah berupa alat-alat
kebersihan. Dari kegiatan ini diharapkan kepada siswa-siswa untuk selalu
menjaga kebersihan. Dan juga dari kegiatan ini kita dapat membangun kebersamaan
yang hangat dengan seluruh warga sekolah dan kerjasama tim yang baik.
Dokumentasi
penerimaan penghargaan kebersihan kelas
Ø Point keempat
Temukan
suatu bakat dalam diri murid yang kurang
percaya diri.
Dalam proses pembelajaran tugas Guru
tidak hanya sebatas pengajar, melainkan guru juga harus mengenal kepribadian
siswa baik mental maupun spiritual. Hal yang dilakukan Guru dalam mewujudkan
hal tersebut maka guru lebih mendekatkan
diri kepada siswa. Seorang guru tentunya senang melihat siswa yang aktif dalam
pembelajaran dibanding dengan siswa yang tidak aktif. Dikatakan siswa aktif
bahwa dia berani memberikan pendapat atau bisa disebut juga percaya diri dalam
mengemukakan pendapat.
Siswa yang percaya diri akan
disenangi oleh gurunya. Berbeda dengan siswa yang kurang percaya diri
guru akan bersusah payah untuk meminta pendapatnya karena dia malu dalam berpendapat.
Kurang percaya diri membuat siswa cenderung bergantung dengan orang lain secara
berlebihan. Sehingga ia akan cenderung untuk menghindari dan tidak mau
mengambil resiko karena takut gagal. Seorang siswa yang memiliki rasa percaya
diri yang rendah, maka ia akan merasa bahwa dirinya hanya siswa biasa , tidak
memiliki kemampuan seperti teman lainnya. Penilaian negatif mengenai
kemampuannya tersebut akan membuat seorang siswa tidak melakukan suatu kegiatan
dengan segala kemampuan yang dimiliki.
Berikut beberapa strategi yang dapat
dipakai untuk meningkatkan rasa percaya diri pada siswa:
1. Mengidentifikasi Penyebab Kurangnya
Rasa Percaya Diri
Dengan mengetahui penyebabnya, guru
dapat memberikan perlakuan yang tepat untuk siswa. Siswa akan memiliki rasa percaya
diri yang tinggi ketika mereka dalam situasi yang membuat mereka merasa penting
dan dibutuhkan.
2. Memberikan Dukungan Emosional
Biasanya setiap kelas pernah memiliki
siswa yang menerima penilaian negatif. Dukungan emosional sangat penting untuk
membuat siswa kembali mendapat rasa percaya dirinya.
3. Membantu Siswa Berprestasi
Tidak cukup hanya memberitahukan bahwa
mereka bisa mencapai suatu prestasi, tapi guru harus membantu mereka dalam
mengembangkan kemampuannya, memastikan bahwa prestasi benar-benar dapat
dicapai.
4.Memberi
penghargaan
Untuk lebih meningkatkan percaya diri
siswa kita selaku guru juga dapat meberikan penghargaan atau hadiah yang bisa
dia ingat selalu sehingga dia dapat termotivasi untuk percaya diri.
5.
Menghukum teman yang mengejek
Langkah yang satu ini juga bisa dilakukan
dalam meningkatkan percaya diri siswa. Karena pada dasarnya siswa malu dalam
berpendapat karena mereka takut diejek
oleh teman sejagat/sebayanya.
Dokumentasi kegiatan Pramuka
Ø Point kelima
Tawarkan bantuan kepada Guru yang
mengalami kesulitan.
Saat melaksanakan Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP), banyak sekali bantuan yang diberikan oleh teman-teman Saya.
Kami saling membantu apabila menemukan suatu kesulitan. Baik itu dalam
pembuatan program tahunan, program semester, RPP, Lembar Kerja Siswa dll.
Banyak sekali manfaat saat kita saling membantu teman lain, pekerjaan menjadi
lebih mudah dan cepat selesai. Selain itu Kami juga saling bertukar pendapat
saat menemukan suatu kesulitan, dengan berdiskusi dapat menemukan jalan keluar
dari permasalahan yang dihadapi.
Jika teman-teman seprodi tidak mengerti
saya juga bertanya kepada teman plp prodi lain. Karena tugas yang diberikan
oleh setiap guru pamong per prodi berbeda-beda jadi kami saling memberi
informasi yang kami peroleh. Selama plp 2 bulan itu memberi kesan yang menarik
buat saya. Dulunya saya tidak mengenal mereka setelah plp dilaksanakan teman
saya bertambah sehingga saya merasa senang.
Dokumentasi bersama teman-teman PLP
Untuk Penjelasan lebih lanjut dapat di lihat pada video yang sudah saya posting di youtube dengan Mengklik Link berikut ini
https://youtu.be/TRmuHyDO37E