Selasa, 26 November 2019

KOMENTAR SAYA TERHADAP PIDATO BAPAK MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BAPAK NADIEM ANWAR MAKARIEM UNTUK MEMPERINGATI HARI GURU NASIONAL.


KOMENTAR SAYA TERHADAP PIDATO BAPAK MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BAPAK NADIEM ANWAR MAKARIEM UNTUK MEMPERINGATI HARI GURU NASIONAL.
Sebelum saya berkomentar mengenai pidato bapak menteri pendidikan kita yaitu bapak Nadiem, ada baiknya saya memperkenalkan diri terlebih dahulu, saya Enda Suranta Damanik mahasiswi Pendidikan Kimia Semester VII Universitas Jambi. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yaitu Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP)  dimana yang saya laksanakan di SMAN 1 Kota Jambi kurang lebih 2 bulan. Sebagai mahasiswa FKIP yang sudah semester VII maka PLP ini adalah suatu mata kuliah wajib yang harus dikontrak mahasiswa semester akhir karena merupakan syarat untuk penyusunan Tugas Akhir dan semoga pelaksanaan PLP ini menjadi bekal untuk para calon Guru. Dengan Dosen pembimbing Bapak Dr. Drs Syamsurizal, M.Si dan Guru Pamong Ibu Drs. Sri Wahyuningsih.
Baiklah saya akan memberi pendapat mengenai pidato bapak Nadiem yang cukup menarik perh
atian masyarakat saat ini . Dimana dalam pidato bapak ini ada beberapa perubahan kecil yang harus diterapkan oleh guru-guru di indonesia. Berikut adalah beberapa point penting yang  diajukan oleh bapak Nadiem mengenai “ lakukanlah perubahan kecil di kelas Anda”. Sebagai berikut:
·         Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
·         Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar dikelas.
·         Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
·         Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
·         Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.

Baiklah untuk menanggapi beberapa perubahan kecil tersebut maka saya akan mencoba berkomentar.
Ø  Untuk point pertama

Ajaklah kelas berdiskusi , bukan hanya mendengar.

Point ini merupkan hal yang wajib dilakukan oleh para Guru, dimana guru harus mengajak siswa untuk berdiskusi, dengan berdiskusi para siswa akan meningkatkan partisipasi, minat, motivasi, dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan berdiskusi juga siswa akan lebih bersemangat dalam belajar karena diskusi bersifat kerja tim atau kelompok. Untuk mencapai hal tersebut maka ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh Guru yaitu:

1.   Antar guru dan siswa saling kenal.
Ini merupakan hal sederhana namun sangat penting dalam proses berlangsungnya diskusi. Guru harus mengenal siswanya begitupun sebaliknya siswa harus mengenal gurunya, dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru dengan siswa yaitu komunikasi antara dua belah pihak. Seorang siswa yang sering dipanggil oleh gurunya akan merasa senang hal inilah yang mendorong siswa untuk mau belajar. Jika hubungan antara siswa dengan Guru sudah baik maka proses pembelajaran akan berlangsung baik. Guru juga akan lebih mudah dalam meminta pendapat siswa.
Pada saat PLP di SMAN 1 Kota Jambi saya juga menerapkan ini ketika saya diberi kesempatan untuk mengajar di kelas X MIPA 4. Awalnya saya sedikit kesulitan dalam mengingat nama siswa kelas ini karena jumlahnya yang cukup banyak ditambah lagi saya yang kadang2 disuruh masuk kelas lain. Namun seiring berjalannya waktu saya semakin mengingat nama2 siswa tersebut. Dengan hal ini saya lebih mudah untuk meminta pendapat siswa. Dan juga siswa dalam bertanya akan lebih luwes jika sudah mengenal Gurunya dengan baik.

2. Siswa membentuk kelompok.
Diskusi ini bersifat kerja sama maka sebaiknya siswa dibentuk dalam kelompok2 kecil sehingga mereka lebih semangat untuk mengutarakan pendapat masing-masing dalam kelompok. Supaya diskusi berjalan lancar maka perlu diterapkan pembelajaran koperatif, siswa akan melatih kemampuan berkomunikasi dan lebih berani berpendapat didepan teman2nya.
Menurut pengalaman saya mengajar dikelas X MIPA 4 saya melihat keaktifan siswa masih kurang dalam memberikan pendapat. Oleh karena itu saya menggunakan model Koperatif tipe Predict, Observe, and Explain (POE) dimana model ini mampu meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dan penguasaan konsep siswa.
 Model pembelajaran Predict-Observe-Explore (POE) merupakan suatu model yang efisisen untuk menciptakan diskusi para siswa mengenai konsep ilmu pengetahuan. Model pembelajaran ini melibatkan siswa dalam meramalkan suatu fenomena, melakukan observasi melalui demonstrasi , dan akhirnya menjelaskan hasil demonstrasi dan ramalan mereka sebelumnya. Tahapan pembelajaran POE terdiri atas tiga bagian, pertama predict, kemudian observe, dan yang terakhir explain ( Ertikanto,2016).
Pelaksanaan diskusi ini siswa lebih memahami apa ya ng disampaikan oleh temannya, hal ini terbukti dari semangat siswa yang memberi pendapat mengenai pertanyaan yang ada dibuku yaitu soal latihan.

Berikut beberapa dokumentasi saat pembelajaran berlangsung


    






    
Ø  Point kedua
Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas

Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajar dikelas, siswa yang diajarkan akan lebih paham apabila dijelaskan dengan temannya sendiri. Ini termasuk kedalam pendekatan pembelajaran tutor sebaya.Tutor teman sebaya dapat memberikan hasil yang cukup baik. Dalam satu kelas selisih usia antara siswa satu dengan siswa yang lain tentu relative kecil atau hampir sama. Bantuan teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan. Bahasa teman sebaya tidak ada rasa enggan, rendah diri, dan malu, sehingga diharapkan siswa yang kurang paham tidak segan-segan untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.
Hal ini sudah Saya terapkan saat dikelas, dimana siswa maju kedepan untuk menjelaskan kembali materi yang sampaikan, hasilnya siswa tersebut lebih terampil dalam berkomunikasi, dan siswa lainnya lebih paham dengan penjelasan temannya.




Dokumentasi siswa mengajar dikelas


    


Ø  Point ketiga

Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.

Banyak sekali manfaat yang dirasakan dengan adanya proyek bakti sosial di sekolah, yaitu : Menambah wawasan dan pengetahuan sosial, Membantu pembentukan sikap dan kepribadian siswa, Menumbuhkan rasa moralitas yang tinggi, Mengembangkan kepribadian,rasa saling peduli antar sesama dan   membentuk jiwa kepemimpinan.
Di SMA N 1 Kota Jambi, Mahasiswa PLP mengadakan lomba kebersihan dan kelengkapan kelas. Lomba ini dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut dengan tim penilai berjumlah 5 orang perhari dari masing-masing program studi. Seluruh mahasiswa PLP bekerja sama dengan beberapa guru di SMA N 1 Kota Jambi untuk melaksanakan kegiatan lomba tersebut. Kelas yang mendapat juara diberi piagam penghargaan sebagai kelas terbersih, terapi, terlengkap dan diberi hadiah berupa alat-alat kebersihan. Dari kegiatan ini diharapkan kepada siswa-siswa untuk selalu menjaga kebersihan. Dan juga dari kegiatan ini kita dapat membangun kebersamaan yang hangat dengan seluruh warga sekolah dan kerjasama tim yang baik.

 Dokumentasi penerimaan penghargaan kebersihan kelas





Ø  Point keempat

Temukan suatu  bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
Dalam proses pembelajaran tugas Guru tidak hanya sebatas pengajar, melainkan guru juga harus mengenal kepribadian siswa baik mental maupun spiritual. Hal yang dilakukan Guru dalam mewujudkan hal tersebut  maka guru lebih mendekatkan diri kepada siswa. Seorang guru tentunya senang melihat siswa yang aktif dalam pembelajaran dibanding dengan siswa yang tidak aktif. Dikatakan siswa aktif bahwa dia berani memberikan pendapat atau bisa disebut juga percaya diri dalam mengemukakan pendapat.
Siswa yang percaya diri  akan  disenangi oleh gurunya. Berbeda dengan siswa yang kurang percaya diri guru akan bersusah payah untuk meminta pendapatnya karena dia malu dalam berpendapat. Kurang percaya diri membuat siswa cenderung bergantung dengan orang lain secara berlebihan. Sehingga ia akan cenderung untuk menghindari dan tidak mau mengambil resiko karena takut gagal. Seorang siswa yang memiliki rasa percaya diri yang rendah, maka ia akan merasa bahwa dirinya hanya siswa biasa , tidak memiliki kemampuan seperti teman lainnya. Penilaian negatif mengenai kemampuannya tersebut akan membuat seorang siswa tidak melakukan suatu kegiatan dengan segala kemampuan yang dimiliki.
Berikut beberapa strategi yang dapat dipakai untuk meningkatkan rasa percaya diri pada siswa:
1. Mengidentifikasi Penyebab Kurangnya Rasa Percaya Diri
Dengan mengetahui penyebabnya, guru dapat memberikan perlakuan yang tepat untuk siswa. Siswa akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi ketika mereka dalam situasi yang membuat mereka merasa penting dan dibutuhkan.
2. Memberikan Dukungan Emosional
Biasanya setiap kelas pernah memiliki siswa yang menerima penilaian negatif. Dukungan emosional sangat penting untuk membuat siswa kembali mendapat rasa percaya dirinya.
3. Membantu Siswa Berprestasi
Tidak cukup hanya memberitahukan bahwa mereka bisa mencapai suatu prestasi, tapi guru harus membantu mereka dalam mengembangkan kemampuannya, memastikan bahwa prestasi benar-benar dapat dicapai.
4.Memberi penghargaan
Untuk lebih meningkatkan percaya diri siswa kita selaku guru juga dapat meberikan penghargaan atau hadiah yang bisa dia ingat selalu sehingga dia dapat termotivasi untuk percaya diri.
5. Menghukum teman yang mengejek
  Langkah yang satu ini juga bisa dilakukan dalam meningkatkan percaya diri siswa. Karena pada dasarnya siswa malu dalam berpendapat karena mereka takut diejek  oleh teman sejagat/sebayanya.

Dokumentasi kegiatan Pramuka



Ø  Point kelima
Tawarkan bantuan kepada Guru yang mengalami kesulitan.
Saat melaksanakan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP), banyak sekali bantuan yang diberikan oleh teman-teman Saya. Kami saling membantu apabila menemukan suatu kesulitan. Baik itu dalam pembuatan program tahunan, program semester, RPP, Lembar Kerja Siswa dll. Banyak sekali manfaat saat kita saling membantu teman lain, pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat selesai. Selain itu Kami juga saling bertukar pendapat saat menemukan suatu kesulitan, dengan berdiskusi dapat menemukan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi.
Jika teman-teman seprodi tidak mengerti saya juga bertanya kepada teman plp prodi lain. Karena tugas yang diberikan oleh setiap guru pamong per prodi berbeda-beda jadi kami saling memberi informasi yang kami peroleh. Selama plp 2 bulan itu memberi kesan yang menarik buat saya. Dulunya saya tidak mengenal mereka setelah plp dilaksanakan teman saya bertambah sehingga saya merasa senang.

Dokumentasi bersama teman-teman PLP

Untuk Penjelasan lebih lanjut dapat di lihat pada video yang sudah saya posting di youtube dengan Mengklik Link berikut ini

https://youtu.be/TRmuHyDO37E